|
Bahan Kulit |
Pengantar
Kulit merupakan salah satu bahan pembuat
tas. Tas yang terbuat dari bahan kulit biasanya termasuk kedalam jenis
tas premium. Orang-orang di Eropa yang paling sering membuat tas dari
bahan kulit. Tas yang terbuat dari bahan kulit harganya masuk dalam
kategori mahal. Merk/Brand tas besar diluar negeri memilih kulit sebagai
bahan baku utama untuk membuat tas. Beberapa jenis kulit yang paling
sering digunakan diluar negeri adalah jenis kulit kuda, sapi, buaya,
kabing, babi, dan kulit hewan lainya. Sedangkan di Indonesia hewan yang
paling sering digunakan kulitnya sebagai bahan baku adalah sapi, dan
kambing saja. Hal itu disebabkan karena keterbatasan sumber daya baik
alam dan manusia dalam mengolah kulit.
Bahan kulit bisa dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu :
Adalah jenis bahan kulit yang paling tinggi
kualitasnya dibandingkan dengan jenis kulit lain. Proses pembuatannya
tidak melalui proses buffing atau koreksi dan tidak menggunakan
bahan pelapis. Kulit dibiarkan natural dimana pola kulit alami masih
terlihat. Namun jenis kulit ini rentan terhadap goresan, mudah kotor dan
paling gampang pudar jika terpapar sinar matahari dalam waktu yang
cukup lama.
Kulit semi-anilin adalah kulit anilin murni
yang permukaannya telah dilapisi dengan lapisan tipis zat pewarna atau
pelindung kulit yang bertujuan untuk meningkatkan daya tahan kulit dan
melindunginya dari noda dan kotoran, namun masih mempertahankan
penampilan alami dari kulit tersebut. Lapisan permukaan ini juga
berfungsi untuk memberikan konsistensi warna diseluruh permukaan kulit.
Kulit pigmented adalah kulit yang
permukaannya telah dilapisi dengan lapisan berpigmen (pewarna) ataupun
lapisan bening. Lapisan pigmen membuat permukaan kulit berwarna dan
mengkilap, namun penampakan kulit menjadi kurang natural. Lapisan
pigmen juga berfungsi untuk meningkatkan daya tahan kulit serta
menyamarkan cacat-cacat alami pada permukaan kulit. Jenis kulit ini jauh
lebih mudah dirawat dan memiliki ketahanan maksimum terhadap noda,
pemudaran dan masa pakai. Kulit pigmented biasanya digunakan untuk furniture atau jok mobil.
-
Kulit sintetis (lebih detil akan dibahas pada artikel berikutnya).
Kulit sintetis adalah jenis kulit imitasi
yang terbuat dari bahan dasar kain, yang diolah secara kimia dengan
lilin, pewarna, atau polyurethane untuk menghasilkan bahan
dengan tekstur dan warna seperti kulit. Sengaja dibuat menjadi seperti
bahan kulit asli namun dengan biaya yang jauh lebih rendah tentunya.
Jenis kulit sintetis yang paling umum adalah yang disebut pleather, merupakang singkatan dari ‘plastic leather’
karena terbuat dari bahan dasar kain elastik dan hasilnya sangat
menyerupai kulit asli. Namun dibanding kulit asli, kulit sintetis ini
lebih ringan dan lebih fleksibel, selain juga lebih mudah diwarnai
dengan warna yang lebih bervariasi. Ada berbagai jenis kulit imitasi
dengan kualitas yang berbeda-beda. Selain pleather, jenis kulit sintetis lainnya adalah leatherette dan vegan leather.
Cara Membedakan Kulit Asli dan Kulit Sintetis
Perbedaan utama antara kulit asli dan kulit
sintetis ada pada kualitas dan daya tahannya. Untuk membedakan dua
jenis bahan ini kadang tidak mudah karena beberapa kulit sintetis bisa
sangat mirip dengan kulit asli. Berikut beberapa tips dan cara untuk
menidentifikasikan apakah sebuah produk terbuat dari kulit asli atau
kulit imitasi.
1. Periksa label produk
Memeriksa label adalah cara paling mudah
untuk mengetahui jenis bahan yang digunakan. Produk yang terbuat dari
kulit sintetis biasanya tidak menyebutkan secara gamblang mengenai bahan
kulit sintetisnya namun menggunakan istilah-istilah seperti ‘manmade materials’, ‘fabric materials’ dan berbagai istilah lainnya.
2. Periksa tepian produk
Jika anda perhatikan dengan seksama, produk
yang terbuat dari kulit sintetis akan tampak lebih sempurna pada tepi
atau sisi-sisi produk dan akan terasa seperti busa atau plastik,
sedangkan kulit asli cenderung kelihatan lebih kasar.
3. Periksa pori-pori bahan
Ketika membeli produk kulit periksalah
dengan seksama pori-pori pada bahannya. Pori-pori pada kulit sintetis
akan tampak lebih rapi dengan bentuk dan jarak pori-pori yang lebih
konsisten sementara pori-pori pada bahan kulit asli lebih tidak
beraturan.
4. Sentuh dan rasakan bahan kulitnya
Kulit asli bisa terasa kasar bisa juga
terasa halus, tergantung pada kualitasnya. Namun jika bahan kulitnya
terasa terlalu halus dan terasa seperti menyentuh plastik maka
kemungkinan besar itu adalah kulit imitasi. Kulit sintetis juga
cenderung lebih melar jika diregangkan. Untuk lebih familiar dengan
‘rasa’ kulit asli ketika menyentuhnya, cobalah sesekali datang ke toko
produk kulit yang sudah memiliki reputasi dan pelajari ‘rasa’ ketika
menyentuh kulit asli kemudian bandingkan dengan kulit sintetis.
5. Cium aromanya
Aroma kulit asli tidak akan dapat ditiru
oleh kulit sintetis. Anda dapat membedakannya dengan mencium aroma dari
bahan kulit. Untuk menggunakan cara ini tentunya anda harus bisa
mengenal dan membedakan aroma kulit asli dengan kulit sintetis terlebih
dahulu. Caranya dengan sering-sering mencium aroma bahan kulit asli
yang anda miliki atau dengan mendatangi toko produk kulit asli kemudian
membedakan dengan aroma dari produk kulit sintetis.
Kelebihan dan Kekurangan Kulit Asli Maupun Kulit Sintetis
Baik kulit asli maupun kulit sintetis
tersedia dalam kualitas yang berbeda-beda, namun secara umum keduanya
memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing yang dapat menjadi
pertimbangan anda lebih cocok menggunakan jenis kulit yang mana.
+ Kelebihan kulit asli
Aroma dan rasa dari kulit asli tidak akan
dapat ditiru oleh kulit sintetis. Kulit asli mampu memancarkan aura
prestise dan kemewahan. Setiap item produk kulit asli memiliki karakter
alami yang unik karena setiap hewan pasti memiliki kulit yang berbeda
satu sama lainnya. Semakin lama, kulit asli akan semakin lembut dan
tampak semakin menarik serta makin nyaman digunakan. Kulit asli juga
memiliki tekstur yang sangat kuat sehingga awet dan tahan lama. Jika
dijaga dengan baik, perawatan produk kulit asli juga cukup mudah, hanya
perlu dilap secara teratur menggunakan lap bersih yang agak lembab.
- Kekurangan kulit asli
Harga produk kulit asli jauh lebih mahal
dibanding bahan lainnya. Warnanya gampang pudar jika terpapar sinar
matahari terus-menerus. Karena kulit sangat berpori dan bersifat
penyerap, jika terkena cairan akan cepat meresap ke dalam kulit jika
tidak segera dilap dengan benar. Dan jika tidak dijaga dengan baik akan
mudah timbul bercak noda.
+ Kelebihan kulit sintetis
Kulit sintetis dapat terlihat sangat mirip
dengan kulit asli namun dengan harga yang jauh lebih murah. Ada
sekelompok orang yang lebih memilih menggunakan kulit sintetis karena
dalam proses pembuatannya tidak menyakiti hewan. Karena dibuat dengan
mesin, kulit sintetis memiliki tekstur dan warna yang konsisten. Selain
itu kulit sintetis lebih mudah diwarnai dengan warna yang lebih
bervariasi dan warnanya tidak gampang pudar.
- Kekurangan kulit sintetis
Kulit sintetis biasanya berusia hanya
sepertiga dari masa pakai kulit asli. Permukaan kulitnya mudah retak dan
pecah-pecah. Seiring waktu kulit sintetis juga semakin tidak nyaman
digunakan dan tidak menghasilkan permukaan yang mengkilat seperti kulit
asli. Relatif lebih tipis dan tidak terasa hangat seperti kulit asli
serta mengeluarkan aroma seperti karet atau plastik.
Penutup
Selanjutnya setelah anda sudah dapat
membedakan antara kulit asli dan kulit sintetis. Anda juga sudah
mengetahui kelebihan dan kekurangan dari dua jenis bahan tersebut.
Terserah anda jika ingin memilih produk dari kulit sintetis untuk
alternatif harga yang lebih murah atau anda lebih mementingkan kualitas
serta prestise dan kemewahan yang dapat diberikan oleh produk kulit
asli.