Kamis, 26 Mei 2016

Bahan Kulit



Bahan Kulit
Bahan Kulit

Pengantar

Kulit merupakan salah satu bahan pembuat tas. Tas yang terbuat dari bahan kulit biasanya termasuk kedalam jenis tas premium. Orang-orang di Eropa yang paling sering membuat tas dari bahan kulit. Tas yang terbuat dari bahan kulit harganya masuk dalam kategori mahal. Merk/Brand tas besar diluar negeri memilih kulit sebagai bahan baku utama untuk membuat tas. Beberapa jenis kulit yang paling sering digunakan diluar negeri adalah jenis kulit kuda, sapi, buaya, kabing, babi, dan kulit hewan lainya. Sedangkan di Indonesia hewan yang paling sering digunakan kulitnya sebagai bahan baku adalah sapi, dan kambing saja. Hal itu disebabkan karena keterbatasan sumber daya baik alam dan manusia dalam mengolah kulit.
Bahan kulit bisa dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu :
  • Kulit Anilin.

Adalah jenis bahan kulit yang paling tinggi kualitasnya dibandingkan dengan jenis kulit lain. Proses pembuatannya tidak melalui proses buffing atau koreksi dan tidak menggunakan bahan pelapis. Kulit dibiarkan natural dimana pola kulit alami masih terlihat. Namun jenis kulit ini rentan terhadap goresan, mudah kotor dan paling gampang pudar jika terpapar sinar matahari dalam waktu yang cukup lama.
  • Kulit Semi Anilin.

Kulit semi-anilin adalah kulit anilin murni yang permukaannya telah dilapisi dengan lapisan tipis zat pewarna atau pelindung kulit yang bertujuan untuk meningkatkan daya tahan kulit dan melindunginya dari noda dan kotoran, namun masih mempertahankan penampilan alami dari kulit tersebut.  Lapisan permukaan ini juga berfungsi untuk memberikan konsistensi warna diseluruh permukaan kulit.
  • Kulit Pigmented.

Kulit pigmented adalah  kulit yang permukaannya telah dilapisi dengan lapisan berpigmen (pewarna) ataupun lapisan bening. Lapisan pigmen membuat permukaan kulit berwarna dan mengkilap, namun penampakan kulit menjadi kurang natural.  Lapisan pigmen juga berfungsi untuk meningkatkan daya tahan kulit serta menyamarkan cacat-cacat alami pada permukaan kulit. Jenis kulit ini jauh lebih mudah dirawat dan memiliki ketahanan maksimum terhadap noda, pemudaran dan masa pakai. Kulit pigmented biasanya digunakan untuk  furniture atau jok mobil.
  • Kulit sintetis (lebih detil akan dibahas pada artikel berikutnya).

Kulit sintetis adalah jenis kulit imitasi yang terbuat dari bahan dasar kain, yang diolah secara kimia dengan lilin, pewarna, atau polyurethane untuk menghasilkan bahan dengan tekstur dan warna seperti kulit. Sengaja dibuat menjadi seperti bahan kulit asli namun dengan biaya yang jauh lebih rendah tentunya. Jenis kulit sintetis yang paling umum adalah yang disebut pleather, merupakang singkatan dari  ‘plastic leather’  karena terbuat dari bahan dasar kain elastik dan hasilnya sangat menyerupai kulit asli. Namun dibanding kulit asli, kulit sintetis ini lebih ringan dan lebih fleksibel, selain juga lebih mudah diwarnai dengan warna yang lebih bervariasi.  Ada berbagai jenis kulit imitasi dengan kualitas yang berbeda-beda.  Selain pleather, jenis kulit sintetis lainnya adalah leatherette dan vegan leather. 

Cara Membedakan Kulit Asli dan Kulit Sintetis


Perbedaan utama antara kulit asli dan kulit sintetis ada pada kualitas dan daya tahannya. Untuk  membedakan dua jenis bahan ini kadang tidak mudah karena beberapa kulit sintetis bisa sangat mirip dengan kulit asli.  Berikut beberapa tips dan cara untuk menidentifikasikan apakah sebuah produk terbuat dari kulit asli atau kulit imitasi. 

1. Periksa label produk


Memeriksa label adalah cara paling mudah untuk mengetahui jenis bahan yang digunakan. Produk yang terbuat dari kulit sintetis biasanya tidak menyebutkan secara gamblang mengenai bahan kulit sintetisnya namun menggunakan istilah-istilah seperti ‘manmade materials’, ‘fabric materials’ dan berbagai istilah lainnya. 

2. Periksa tepian produk


Jika anda perhatikan dengan seksama, produk yang terbuat dari kulit sintetis akan tampak lebih sempurna pada tepi atau sisi-sisi produk dan akan terasa seperti busa atau plastik, sedangkan kulit asli cenderung kelihatan lebih kasar. 

3. Periksa pori-pori bahan


Ketika membeli produk kulit periksalah dengan seksama pori-pori pada bahannya. Pori-pori pada kulit sintetis akan tampak lebih rapi dengan bentuk dan jarak pori-pori yang lebih konsisten sementara pori-pori pada bahan kulit asli lebih tidak beraturan. 

4. Sentuh dan rasakan bahan  kulitnya


Kulit asli bisa terasa kasar bisa juga terasa halus, tergantung pada kualitasnya. Namun jika bahan kulitnya terasa terlalu halus dan terasa seperti menyentuh plastik maka kemungkinan besar itu adalah kulit imitasi. Kulit sintetis juga cenderung lebih melar jika diregangkan. Untuk lebih familiar dengan ‘rasa’ kulit asli ketika menyentuhnya, cobalah sesekali datang ke toko produk kulit yang sudah memiliki reputasi dan pelajari ‘rasa’ ketika menyentuh kulit asli kemudian bandingkan dengan kulit sintetis. 

5. Cium aromanya


Aroma kulit asli tidak akan dapat ditiru oleh kulit sintetis. Anda dapat membedakannya dengan mencium aroma dari bahan kulit. Untuk menggunakan cara ini tentunya anda harus bisa mengenal dan membedakan aroma kulit asli dengan kulit sintetis terlebih dahulu.  Caranya dengan sering-sering mencium aroma bahan kulit asli yang anda miliki atau dengan mendatangi toko produk kulit asli kemudian membedakan dengan aroma dari produk kulit sintetis. 

Kelebihan dan Kekurangan Kulit Asli Maupun Kulit Sintetis


Baik kulit asli maupun kulit sintetis tersedia dalam kualitas yang berbeda-beda, namun secara umum keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing yang dapat menjadi pertimbangan anda lebih cocok menggunakan jenis kulit yang mana. 

+ Kelebihan kulit asli


Aroma dan rasa dari kulit asli tidak akan dapat ditiru oleh kulit sintetis. Kulit asli mampu memancarkan aura prestise dan kemewahan. Setiap item produk kulit asli memiliki karakter alami yang unik karena setiap hewan pasti memiliki kulit yang berbeda satu sama lainnya. Semakin lama, kulit asli akan semakin lembut dan tampak semakin menarik serta makin nyaman digunakan. Kulit asli juga memiliki tekstur yang sangat kuat sehingga awet dan tahan lama.  Jika dijaga dengan baik, perawatan produk kulit asli juga cukup mudah, hanya perlu dilap secara teratur menggunakan lap bersih yang agak lembab. 

- Kekurangan kulit asli


Harga produk kulit asli  jauh lebih mahal dibanding bahan lainnya. Warnanya gampang pudar jika terpapar sinar matahari terus-menerus. Karena kulit sangat berpori dan bersifat penyerap, jika terkena cairan akan cepat meresap ke dalam kulit jika tidak segera dilap dengan benar.  Dan jika tidak dijaga dengan baik akan mudah timbul bercak noda. 

+ Kelebihan kulit sintetis


Kulit sintetis dapat terlihat sangat mirip dengan kulit asli namun dengan harga yang jauh lebih murah.  Ada sekelompok orang yang lebih memilih menggunakan kulit sintetis karena dalam proses pembuatannya tidak menyakiti hewan. Karena dibuat dengan mesin, kulit sintetis memiliki tekstur dan warna yang konsisten. Selain itu kulit sintetis lebih mudah diwarnai dengan warna yang lebih bervariasi dan warnanya tidak gampang pudar. 

- Kekurangan kulit sintetis


Kulit sintetis biasanya berusia hanya sepertiga dari masa pakai kulit asli. Permukaan kulitnya mudah retak dan pecah-pecah. Seiring waktu kulit sintetis juga semakin tidak nyaman digunakan dan tidak menghasilkan permukaan yang mengkilat seperti kulit asli. Relatif lebih tipis dan tidak terasa hangat seperti kulit asli serta mengeluarkan aroma seperti karet atau plastik. 

Penutup


Selanjutnya setelah anda sudah dapat membedakan antara kulit asli dan kulit sintetis. Anda juga sudah mengetahui kelebihan dan kekurangan dari dua jenis bahan tersebut.  Terserah anda jika ingin memilih produk dari kulit sintetis untuk alternatif harga yang lebih murah atau anda lebih mementingkan kualitas serta prestise dan kemewahan yang dapat diberikan oleh produk kulit asli.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar